PENERAPAN MODAL STUDENT CENTERED LEARNING
A.
Pengertian
Student Centered Learning
Student Centered
Learning merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang
memfasilitasi pembelajar untuk terlibat dalam proses pengalaman belajar. Pada
sistem pembelajaran student centered learning mahasiswa dituntut aktif
mengerjakan tugas dan mendiskusikannya dengan dosen sebagai fasilitator.
B.
Keunggulan
Model Pembelajaran Student Centered Learning
Dalam pembelajaran student centered learning terdapat keunggulan yang dimilikinya
antara lain :
1. Mahasiswa
atau peserta didik akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya
sendiri karena mahasiswa diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi
2. Mahasiswa
memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
3. Tumbuhnya
suasana demokratis dalam pembelajaran sehingga akan terjadi dialog dan diskusi
untuk saling belajar membelajarkan di antara mahasiswa
4. Dapat
menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi dosen atau pendidik karena
sesuatu yang dialami atau disampaikan mahasiswa mungkin belum diketahui
sebelumnya oleh dosen
C.
Metode
Penerapan Student Centered Learning
Metode yang merupakan penerapan dalam Student Centered Learning adalah :
1. Small Group Discussion,
yaitu metode diskusi yang mana merupakan model pembelajaran yang melibatkan
antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswa untuk menganalisa, menggali
atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Dengan metode ini
pengajar harus :
a. Membuat
rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi
b. Menjadi
moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesi diskusi
Sedangkan
mahasiswa harus :
a. Membentuk
kelompok (5-10) mahasiswa
b. Memilih
bahan diskusi
c. Mempresentasikan
dan mendiskusikannya di kelas
2. Role-Play and Simulation, yaitu
metode yang berbentuk interaksi antara dua atau lebih mahasiswa mengenai suatu
topik atau kegiatan dengan menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang
menggantikan proses, kejadian, atau sistem yang sebenarnya. Jadi dengan model
ini mahasiswa mempelajari sesuatu (sistem) dengan menggunakan model.
3. Discovery Learning, yaitu
metode yang berbentuk pemberian tugas belajar atau penelitian kepada mahasiswa
dengan tujuan supaya mahasiswa dapat mencari sendiri jawabannya tanpa bantuan
pengajar. Dengan metode ini pengajar harus :
a. Menyediakan
data atau metode untuk menelusuri pengetahuan yang akan dipelajari mahasiswa
b. Memeriksa
dan memberikan ulasan terhadap hasil belajar mehasiswa
Sedangkan
mahasiswa harus :
a. Mencari,
mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendiskripsikan suatu
pengetahuan yang baru
b. Mempresentasikan
secara verbal dan non verbal
4. Self-Directed Learning, yaitu
metode yang berbentuk pemberian tugas belajar kepada mahasiswa, seperti tugas
membaca dan membuat ringkasan. Dengan metode ini pengajar harus :
a. Memotivasi
dan memfasilitasi mahasiswa
b. Memberikan
arahan, bimbingan dan umpan balik kemajuan belajar mahasiswa
Sedangkan
mahasiswa harus :
a. Merencanakan
kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajar sendiri
b. Inisiatif
belajar dari mahasiswa sendiri
5. Cooperative Learning, yaitu
kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling
membantu, dan menyelesaikan persoalan. Menurut teori ini setiap anggota
kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dengan metode ini pengajar harus :
a. Merancang
dan memonitor proses belajar mahasiswa
b. Menyiapkan
kasus atau masalah untuk diselesaikan mahasiswa secara berkelompok
Sedangkan
mahasiswa harus :
a. Membahas
dan menyimpulkan masalah atau tugas yang diberikan secara berkelompok
b. Melakukan
koordinasi dalam kelompok
6. Contextual Learning, yaitu
pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan. Prinsip
pembelajaran kontektual adalah aktivitas mahasiswa, mahasiswa melakukan dan
mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan mengembangkan kemampuan
sosialisasi. Dengan metode ini pengajar harus :
a. Menyusun
tugas untuk study lapangan mahasiswa
b. Menjelaskan
bahan kajian yang bersifat teori dan mengaitkan dengan situasi nyata atau kerja
profesional.
Sedangkan
mahasiswa harus :
a. Melakukan
study lapangan di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori
b. Membahas
konsep atau teori yang berkaitan dengan situasi nyata
7. Problem Based Learning, yaitu
melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual mahasiswa, untuk
merangsang kemampuan mahasiswa berpikir tingkat tinggi. Dengan metode ini
pengajar harus :
a. Merancang
tugas belajar dengan berbagai alternatif metode penyelesaian masalah
b. Sebagai
fasilitator dan motivator
Sedangkan
mahasiswa harus :
a. Belajar
menggali atau mencari informasi, serta memanfaatkan informasi tersebut untuk
memecahkan masalah faktual yang sedang dihadapi
b. Menganalisis
strategi pemecahan masalah
8. Collaborative Learning, yaitu
metode yang memungkinkan mahasiswa untuk mencari dan menemukan jawaban sebanyak
mungkin, saling berinteraksi untuk menggali semua kemungkinan yang ada. Dengan
metode ini pengajar harus :
a. Merancang
tugas yang bersifat open ended
b. Sebagai
fasilitator dan motivator
Sedangkan
mahasiswa harus :
a. Membuat
rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan kelompok sendiri
b. Bekerjasama
dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas
9. Project Based Learning, yaitu
metode yang memberikan tugas-tugas project yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa dengan mencari sumber pustaka sendiri. Dengan metode ini pengajar
harus :
a. Merumuskan
tugas dan melakukan proses pembingbingan
b. Sebagai
fasilitator dan motivator
Sedangkan
mahasiswa harus :
a. Mengerjakan
tugas berupa (proyek) yang telah dirancang secara sistematis
b. Menunjukkan
kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil kerja di forum
D.
Peran
Guru dalam Pendekatan Student Centered Learning
Student Centered
Learning sendiri titik berat peranan beralih pada siswa
sehingga guru harus menyadari bahwa peran mereka adalah sebagai kolaborator
dari proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa
mengakses semua sumber belajar yang ada. Pendekatan metode Student Centered Learning bercirikan peserta didik harus aktif
terlibat dalam proses belajar yang dipicu dari motivasi instrinsik, kemudian
topik, isu atau subjek pembelajaran harus menarik dan memicu motivasi
instrinsik, serta pengalaman belajar diperoleh melalui suasana yang nyata atau
sebenarnya dan relevan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dan
digunakan di tempat kerja.
Guru yang cenderung menggunakan pendekatan Student Centered Learning memiliki
karakteristik umum yang membuat mereka menjadi guru yang efektif. Selanjutnya
guru yang efektif akan memulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua
siswa bersedia untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Guru yang menerapkan Student Centered Learning harus memiliki
karakteristik antara lain :
1. Mengakui
dan menghargai keunikan masing-masing siswanya dengan cara mengakomodasi
pemikiran siswa, gaya belajarnya, tingkat perkembangannya, kemampuan, bakat,
persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non akademis siswa
2. Memahami
bahwa pembelajaran adalah suatu konstruktivis, oleh karena itu siswa diminta
untuk mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi diri mereka.
3. Menciptakan
iklim pembelajaran yang positif dengan cara memberikan kesempatan pada siswa
untuk berbicara dengan guru secara personal, memahami siswa dengan
sebaik-baiknya, menciptakan lingkungan yang nyaman dan menstimulasi bagi siswa,
memberikan dukungan bagi siswa, dan menghargai siswa
4. Memulai
pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa dengan kondisinya masing-masing
bersedia untuk belajar dan ingin melakukan dengan sebaik-baiknya, serta
memiliki minat instrinsik untuk memperkaya kehidupannya
E.
Prinsip-prinsip
Psikologi Student Centered Learning
Menurut Elsaid (2010) prinsip psikologi Student Centered Learning merupakan
bekal bagi para guru untuk dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator salah
satunya adalah memahami prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa, prinsip
tersebut antara lain :
1. Dasar
proses pembelajaran, yaitu proses pencarian dan pembentukan makna terhadap
informasi dan pengalaman yang disaring melalui persepsi unik, pemikiran, dan
perasaan siswa
2. Tujuan
proses pembelajaran, yaitu siswa belajar untuk menciptakan makna, representasi
pengetahuan melalui kuantitas data yang tersedia
3. Pembentukan
pengetahuan, yaitu siswa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang
dimilikinya sebelumnya melalui cara-cara yang unik dan penuh makna
4. Pemikiran
tingkat tinggi, yaitu startegi tingkat tinggi untuk memantau dan memonitator proses
mental, memfasilitasi kreatifitas dan berpikir kritis
5. Pengaruh
motivasi dalam pembelajaran, yaitu kedalaman dari keluasan informasi diproses,
serta apa dan seberapa banyak hal yang dipelajari dan diingat
6. Motivasi
instrinsik untuk belajar, yaitu individu pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu
dan menikmati pembelajaran, tetapi pemikiran dan emosi negatif
7. Karakteristik
tugas pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi, yaitu rasa ingin tahu,
kreatifitas, dan berpikir tingkat tinggi dapat distimulasi melalui tugas-tugas
yang relevan, otentik yang memiliki tingkat kesulitan bagi masing-msaing siswa
8. Kendala
dan peluang perkembangan, yaitu kemajuan individual dipengruhi oleh
perkembangan fase-fase fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang merupakan
fungsi genetis yang unik serta pengaruh faktor lingkungan
9. Keberagaman
sosial dan budaya, yaitu pembelajaran difasilitasi oleh interaksi sosial dan
komunikasi dengan orang lain melalui penempatan yang fleksibel, keberagaman
serta instruksional yang adaptif
10. Penerimaan
sosial, harga diri, dan pembelajaran, yaitu pembelajaran dan harga diri sangat
terkait ketika individu dihargai. Hubungan yang saling peduli satu sama lain
membuat mereka dapat saling ,mengetahui potensi, mengahrgai bakat-bakat unik dengan
tulus
11. Perbedaan
individual dalam pembelajaran, yaitu meskipun prinsip-prinsip dasar
pembelajaran, motivasi, dan instruksi afeksi berpengaruh terhadap semua siswa ,
siswa memiliki perbedaan kemampuan dan preferensi dalam model dan strategi
pembelajaran
12. Filter
kognitif, yaitu keyakinan personal, pemikiran, dan pemahaman berasal dari
pembelajaran dan interpretasi sebelumnya hal ini dapat menjadi dasar individual
dalam pembentukan realisasi dan nterpretasi pengalaman hidup
F.
Manfaat
Metode Pembelajaran Student Centered Learning
Menurut Priyatmojo (2010) ada 4 manfaat yang bisa
diperoleh dari metode pembelajaran Student
Centered Learning yaitu :
1. Mengembangkan
daya nalar berdasarkan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki dan sharing pengetahuan dari teman
kelompoknya
2. Memupuk
rasa tenggang rasa, empati, simpati, dan mengahrgai pedapat orang lain
3. Kesediaan
berbagai pengetahuan atau pengalaman dengan orang lain nermanfaat untuk
menambah pengetahuan secara kolektif
4. Melalui
proses sharing peserta didik juga
mendapatkan tambahan pengetahuan untuk dirinya sendiri
G.
Sifat
Pembelajaran Student Centered Learning
Menurut Priyatmojo (2010) sifat dari metode
pembelajaran Student Centered Learning ini
ada 7 antara lain :
1. Berbagi
otoritas diantara tenaga pendidik dan peserta didik
2. Berbagi
pengetahuan dan pengalaman diantara tenaga pendidik dan peserat didik, serta
antar peserta didik
3. Tenaga
pendidik sebagai fasilitator dan mediator
4. Wawasan
peserta didik diperkaya dengan cara berdiskusi secara bebas dan saling
menghargai pendapat orang lain
5. Hasil
pembelajaran bersifat divergen
6. Seluruh
anggota kelompok harus bersikap saling membutuhkan secara positif
7. Meningkatkan
mutu berpikir secara kritis, analisis, sintetis, dan evaluatif
H.
Syarat
Pembelajaran Student Centered Learning
Menurut Priyatno (2010) terdapat sembilan syarat
dimana metode pembelajaran Student
Centered Learning dapat terlaksana,
syarat tersebut antara lain :
1. Tugas
dan struktur pembelajaran harus dijelaskan secara rinci
2. Peserta
didik sudah mempunyai pengalaman belajar
3. Pengelompokan
peserta didik secara heterogen, misalnya pengetahuan, kemampuan analisis,
perbedaan etnis
4. Diberikan
akses untuk berkonstribusi untuk berbicara secara adil
5. Masing-masing
peserta didik memberikan konstribusi pendapatannya
6. Peserta
didik mau mendengarkan dan memberi komentar atas pendapat temannya
7. Hasil
diskusi merupakan gagasan yang diterima seluruh anggota kelompok
8. Proses
pembelajaran harus didukung suasana saling pengertian
9. Peserta
didik mampu menjelaskan alasan tetntang pendapatnya
I.
Prosedur
Pembelajaran Student Centered Learning
Menurut Priyatno (2010) prosedur yang harus ditempuh
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran metode pembelajaran Student Centered Learning antara lain :
1. Tenaga
pendidik menjelaskan topik yang akan dipelajari
2. Tenaga
pendidik membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil masing-masing terdiri
dari 5 orang
3. Tenaga
pendidik membagikan lembar kasus yang terkait dengan topik yang dipelajari
dalam penelitian ini lembar kasus yang dimaksud oleh peneliti adalah handout siswa
4. Tenaga
pendidik meminta peserta didik mendiskusikan hasil pekerjaannya dalam
masing-masing kelompok
5. Tenaga
pendidik meminta masing-masing peserta didik membaca handout yang telah dibagikan dan mengerjakan tugas yang terkait
dengan persepsi dan solusi terhadap kasus
6. Tenaga
pendidik meminta masing-masing kelompok mendiskusikan kesepakatan kelompok
7. Tenaga
pendidik meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta
kelompok lain utnuk memerikan tanggapan
well
BalasHapus