1. MENGARSIPKAN DOKUMEN TRANSAKSI
a. Pengarsipkan
Dokumen
Bukti
transaksi adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat
setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan. Fungsi pokok
bukti transaksi yakni sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan.
b. Peralatan
dalam Penyimpanan Bukti Transaksi
Dalam
sebuah perusahaan terdapat peralatan yang membantu dalam pengelompokan dan
penyimpanan bukti transaksi yakni :
1. Mesin
Penjilid, yakni mesin penjilid ini digunakan untuk menjilid dokumen
2. Stapker,
yakni alat ini terdiri dari penjepret (stapker)
dan pembuka isi stapler
3. Pelubang
Kertas, yakni pelubang kertas ini digunakan untuk melubangi pinggirin kertas
agar dapat dimasukkan dalam map snelhecter
4. Mesin
Pemotong Kertas, yakni mesin ini digunakan untuk memotong kertas sesuai dengan
ukuran yang kita inginkan
5. Lemari
Arsip, yakni tempat untuk menyimpan surat yang terdiri dari laci-laci
secukupnya
6. Rak
Penyortir, yakni tempat arsip-arsip yang disortir sebelum dimasukkan ke dalam
folder masing-masing
c. Teknik
Penyimpanan Bukti Transaksi
Teknik
penyimpanan bukti transaksi yang dapat dilakukan adalah :
1. Sistem
Abjad (alphabetic system) yaitu
sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan abjad
2. Sistem
Tanggal (chronological system) yaitu
sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan hari, tanggal,
bulan, dan waktu
3. Sistem
Nomor (numeric system) yaitu sistem
penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan nomor atau angka
4. Sistem
Wilayah (geographic system) yaitu
sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan wilayah atau daerah
d. Jenis
Bukti Transaksi
Jenis
bukti transaksi dapat dibedakan menjadi 2 yakni :
1. Bukti
Intern, yakni bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan
2. Bukti
Ekstern, yakni bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan
dan pihak lain di luar perusahaan
e. Penyimpanan
Bukti Transaksi Keuangan
Pada
jurnal dan buku besar, transaksi yang sudah dicatat diarsipkan dengan
pengelompokan sebagai berikut :
1. Kelompok
dokumen penjualan kredit, untuk arsip faktur penjualan
2. Kelompok
dokumen pembelian kredit, untuk arsip faktur pembelian
3. Kelompok
dokumen penerimaan kas, untuk arsip bukti transaksi penerimaan uang (kas)
4. Kelompok
dokumen pengeluaran kas, untuk arsip bukti transaksi pengeluaran kas
5. Kelompok
dokumen memorial, untuk arsip bukti transaksi lainnya (transaksi intern)
f. Langkah-langkah
Pengarsipkan Dokumen
1. Dikelompokkan
menurut jenis bukti transaksinya
2. Menurut
tanggal termuda
3. Dipisahkan
berdasarkan nama
4. Disimpan
dalam map
5. Disimpan
dalam lemari arsip
6. Dipindahkan
ke gudang arsip atau dimusnahkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar