Rabu, 29 Juni 2016

Strategi Belajar Mengajar

PENERAPAN MODAL STUDENT CENTERED LEARNING
 
 
A.    Pengertian Student Centered Learning
Student Centered Learning merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang memfasilitasi pembelajar untuk terlibat dalam proses pengalaman belajar. Pada sistem pembelajaran student centered learning mahasiswa dituntut aktif mengerjakan tugas dan mendiskusikannya dengan dosen sebagai fasilitator.

B.     Keunggulan Model Pembelajaran Student Centered Learning
Dalam pembelajaran student centered learning terdapat keunggulan yang dimilikinya antara lain :
1.      Mahasiswa atau peserta didik akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena mahasiswa diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi
2.      Mahasiswa memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
3.      Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran sehingga akan terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar membelajarkan di antara mahasiswa
4.      Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi dosen atau pendidik karena sesuatu yang dialami atau disampaikan mahasiswa mungkin belum diketahui sebelumnya oleh dosen

C.    Metode Penerapan Student Centered Learning
Metode yang merupakan penerapan dalam Student Centered Learning adalah :
1.      Small Group Discussion, yaitu metode diskusi yang mana merupakan model pembelajaran yang melibatkan antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswa untuk menganalisa, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Dengan metode ini pengajar harus :
a.       Membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi
b.      Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesi diskusi
Sedangkan mahasiswa harus :
a.       Membentuk kelompok (5-10) mahasiswa
b.      Memilih bahan diskusi
c.       Mempresentasikan dan mendiskusikannya di kelas
2.      Role-Play and Simulation, yaitu metode yang berbentuk interaksi antara dua atau lebih mahasiswa mengenai suatu topik atau kegiatan dengan menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian, atau sistem yang sebenarnya. Jadi dengan model ini mahasiswa mempelajari sesuatu (sistem) dengan menggunakan model.
3.      Discovery Learning, yaitu metode yang berbentuk pemberian tugas belajar atau penelitian kepada mahasiswa dengan tujuan supaya mahasiswa dapat mencari sendiri jawabannya tanpa bantuan pengajar. Dengan metode ini pengajar harus :
a.       Menyediakan data atau metode untuk menelusuri pengetahuan yang akan dipelajari mahasiswa
b.      Memeriksa dan memberikan ulasan terhadap hasil belajar mehasiswa
Sedangkan mahasiswa harus :
a.       Mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendiskripsikan suatu pengetahuan yang baru
b.      Mempresentasikan secara verbal dan non verbal
4.      Self-Directed Learning, yaitu metode yang berbentuk pemberian tugas belajar kepada mahasiswa, seperti tugas membaca dan membuat ringkasan. Dengan metode ini pengajar harus :
a.       Memotivasi dan memfasilitasi mahasiswa
b.      Memberikan arahan, bimbingan dan umpan balik kemajuan belajar mahasiswa
Sedangkan mahasiswa harus :
a.       Merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajar sendiri
b.      Inisiatif belajar dari mahasiswa sendiri
5.      Cooperative Learning, yaitu kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu, dan menyelesaikan persoalan. Menurut teori ini setiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dengan metode ini pengajar harus :
a.       Merancang dan memonitor proses belajar mahasiswa
b.      Menyiapkan kasus atau masalah untuk diselesaikan mahasiswa secara berkelompok
Sedangkan mahasiswa harus :
a.       Membahas dan menyimpulkan masalah atau tugas yang diberikan secara berkelompok
b.      Melakukan koordinasi dalam kelompok
6.      Contextual Learning, yaitu pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan. Prinsip pembelajaran kontektual adalah aktivitas mahasiswa, mahasiswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan mengembangkan kemampuan sosialisasi. Dengan metode ini pengajar harus :
a.       Menyusun tugas untuk study lapangan mahasiswa
b.      Menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengaitkan dengan situasi nyata atau kerja profesional.
Sedangkan mahasiswa harus :
a.       Melakukan study lapangan di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori
b.      Membahas konsep atau teori yang berkaitan dengan situasi nyata
7.      Problem Based Learning, yaitu melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual mahasiswa, untuk merangsang kemampuan mahasiswa berpikir tingkat tinggi. Dengan metode ini pengajar harus :
a.       Merancang tugas belajar dengan berbagai alternatif metode penyelesaian masalah
b.      Sebagai fasilitator dan motivator
Sedangkan mahasiswa harus :
a.       Belajar menggali atau mencari informasi, serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual yang sedang dihadapi
b.      Menganalisis strategi pemecahan masalah
8.      Collaborative Learning, yaitu metode yang memungkinkan mahasiswa untuk mencari dan menemukan jawaban sebanyak mungkin, saling berinteraksi untuk menggali semua kemungkinan yang ada. Dengan metode ini pengajar harus :
a.       Merancang tugas yang bersifat open ended
b.      Sebagai fasilitator dan motivator
Sedangkan mahasiswa harus :
a.       Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan kelompok sendiri
b.      Bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas
9.      Project Based Learning, yaitu metode yang memberikan tugas-tugas project yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dengan mencari sumber pustaka sendiri. Dengan metode ini pengajar harus :
a.       Merumuskan tugas dan melakukan proses pembingbingan
b.      Sebagai fasilitator dan motivator
Sedangkan mahasiswa harus :
a.       Mengerjakan tugas berupa (proyek) yang telah dirancang secara sistematis
b.      Menunjukkan kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil kerja di forum

D.    Peran Guru dalam Pendekatan Student Centered Learning
Student Centered Learning sendiri titik berat peranan beralih pada siswa sehingga guru harus menyadari bahwa peran mereka adalah sebagai kolaborator dari proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengakses semua sumber belajar yang ada. Pendekatan metode Student Centered Learning bercirikan peserta didik harus aktif terlibat dalam proses belajar yang dipicu dari motivasi instrinsik, kemudian topik, isu atau subjek pembelajaran harus menarik dan memicu motivasi instrinsik, serta pengalaman belajar diperoleh melalui suasana yang nyata atau sebenarnya dan relevan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dan digunakan di tempat kerja.
Guru yang cenderung menggunakan pendekatan Student Centered Learning memiliki karakteristik umum yang membuat mereka menjadi guru yang efektif. Selanjutnya guru yang efektif akan memulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa bersedia untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Guru yang menerapkan Student Centered Learning harus memiliki karakteristik antara lain :
1.      Mengakui dan menghargai keunikan masing-masing siswanya dengan cara mengakomodasi pemikiran siswa, gaya belajarnya, tingkat perkembangannya, kemampuan, bakat, persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non akademis siswa
2.      Memahami bahwa pembelajaran adalah suatu konstruktivis, oleh karena itu siswa diminta untuk mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi diri mereka.
3.      Menciptakan iklim pembelajaran yang positif dengan cara memberikan kesempatan pada siswa untuk berbicara dengan guru secara personal, memahami siswa dengan sebaik-baiknya, menciptakan lingkungan yang nyaman dan menstimulasi bagi siswa, memberikan dukungan bagi siswa, dan menghargai siswa
4.      Memulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa dengan kondisinya masing-masing bersedia untuk belajar dan ingin melakukan dengan sebaik-baiknya, serta memiliki minat instrinsik untuk memperkaya kehidupannya

E.     Prinsip-prinsip Psikologi Student Centered Learning
Menurut Elsaid (2010) prinsip psikologi Student Centered Learning merupakan bekal bagi para guru untuk dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator salah satunya adalah memahami prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa, prinsip tersebut antara lain :
1.      Dasar proses pembelajaran, yaitu proses pencarian dan pembentukan makna terhadap informasi dan pengalaman yang disaring melalui persepsi unik, pemikiran, dan perasaan siswa
2.      Tujuan proses pembelajaran, yaitu siswa belajar untuk menciptakan makna, representasi pengetahuan melalui kuantitas data yang tersedia
3.      Pembentukan pengetahuan, yaitu siswa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimilikinya sebelumnya melalui cara-cara yang unik dan penuh makna
4.      Pemikiran tingkat tinggi, yaitu startegi tingkat tinggi untuk memantau dan memonitator proses mental, memfasilitasi kreatifitas dan berpikir kritis
5.      Pengaruh motivasi dalam pembelajaran, yaitu kedalaman dari keluasan informasi diproses, serta apa dan seberapa banyak hal yang dipelajari dan diingat
6.      Motivasi instrinsik untuk belajar, yaitu individu pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu dan menikmati pembelajaran, tetapi pemikiran dan emosi negatif
7.      Karakteristik tugas pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi, yaitu rasa ingin tahu, kreatifitas, dan berpikir tingkat tinggi dapat distimulasi melalui tugas-tugas yang relevan, otentik yang memiliki tingkat kesulitan bagi masing-msaing siswa
8.      Kendala dan peluang perkembangan, yaitu kemajuan individual dipengruhi oleh perkembangan fase-fase fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang merupakan fungsi genetis yang unik serta pengaruh faktor lingkungan
9.      Keberagaman sosial dan budaya, yaitu pembelajaran difasilitasi oleh interaksi sosial dan komunikasi dengan orang lain melalui penempatan yang fleksibel, keberagaman serta instruksional yang adaptif
10.  Penerimaan sosial, harga diri, dan pembelajaran, yaitu pembelajaran dan harga diri sangat terkait ketika individu dihargai. Hubungan yang saling peduli satu sama lain membuat mereka dapat saling ,mengetahui potensi, mengahrgai bakat-bakat unik dengan tulus
11.  Perbedaan individual dalam pembelajaran, yaitu meskipun prinsip-prinsip dasar pembelajaran, motivasi, dan instruksi afeksi berpengaruh terhadap semua siswa , siswa memiliki perbedaan kemampuan dan preferensi dalam model dan strategi pembelajaran
12.  Filter kognitif, yaitu keyakinan personal, pemikiran, dan pemahaman berasal dari pembelajaran dan interpretasi sebelumnya hal ini dapat menjadi dasar individual dalam pembentukan realisasi dan nterpretasi pengalaman hidup

F.     Manfaat Metode Pembelajaran Student Centered Learning
Menurut Priyatmojo (2010) ada 4 manfaat yang bisa diperoleh dari metode pembelajaran Student Centered Learning yaitu :
1.      Mengembangkan daya nalar berdasarkan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki dan sharing pengetahuan dari teman kelompoknya
2.      Memupuk rasa tenggang rasa, empati, simpati, dan mengahrgai pedapat orang lain
3.      Kesediaan berbagai pengetahuan atau pengalaman dengan orang lain nermanfaat untuk menambah pengetahuan secara kolektif
4.      Melalui proses sharing peserta didik juga mendapatkan tambahan pengetahuan untuk dirinya sendiri


G.    Sifat Pembelajaran Student Centered Learning
Menurut Priyatmojo (2010) sifat dari metode pembelajaran Student Centered Learning ini ada 7 antara lain :
1.      Berbagi otoritas diantara tenaga pendidik dan peserta didik
2.      Berbagi pengetahuan dan pengalaman diantara tenaga pendidik dan peserat didik, serta antar peserta didik
3.      Tenaga pendidik sebagai fasilitator dan mediator
4.      Wawasan peserta didik diperkaya dengan cara berdiskusi secara bebas dan saling menghargai pendapat orang lain
5.      Hasil pembelajaran bersifat divergen
6.      Seluruh anggota kelompok harus bersikap saling membutuhkan secara positif
7.      Meningkatkan mutu berpikir secara kritis, analisis, sintetis, dan evaluatif

H.    Syarat Pembelajaran Student Centered Learning
Menurut Priyatno (2010) terdapat sembilan syarat dimana metode pembelajaran Student Centered Learning  dapat terlaksana, syarat tersebut antara lain :
1.      Tugas dan struktur pembelajaran harus dijelaskan secara rinci
2.      Peserta didik sudah mempunyai pengalaman belajar
3.      Pengelompokan peserta didik secara heterogen, misalnya pengetahuan, kemampuan analisis, perbedaan etnis
4.      Diberikan akses untuk berkonstribusi untuk berbicara secara adil
5.      Masing-masing peserta didik memberikan konstribusi pendapatannya
6.      Peserta didik mau mendengarkan dan memberi komentar atas pendapat temannya
7.      Hasil diskusi merupakan gagasan yang diterima seluruh anggota kelompok
8.      Proses pembelajaran harus didukung suasana saling pengertian
9.      Peserta didik mampu menjelaskan alasan tetntang pendapatnya

I.       Prosedur Pembelajaran Student Centered Learning
Menurut Priyatno (2010) prosedur yang harus ditempuh oleh guru dalam kegiatan pembelajaran metode pembelajaran Student Centered Learning  antara lain :
1.      Tenaga pendidik menjelaskan topik yang akan dipelajari
2.      Tenaga pendidik membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil masing-masing terdiri dari 5 orang
3.      Tenaga pendidik membagikan lembar kasus yang terkait dengan topik yang dipelajari dalam penelitian ini lembar kasus yang dimaksud oleh peneliti adalah handout siswa
4.      Tenaga pendidik meminta peserta didik mendiskusikan hasil pekerjaannya dalam masing-masing kelompok
5.      Tenaga pendidik meminta masing-masing peserta didik membaca handout yang telah dibagikan dan mengerjakan tugas yang terkait dengan persepsi dan solusi terhadap kasus
6.      Tenaga pendidik meminta masing-masing kelompok mendiskusikan kesepakatan kelompok
7.      Tenaga pendidik meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta kelompok lain utnuk memerikan tanggapan